Islam adalah agama yang menyentuh seluruh isi kehidupan manusia
Islam
adalah sistem yang menyeluruh, mencakup seluruh sisi kehidupan. Ia
adalah negara dan tanah air, pemerintah dan umat, akhlak dan kekuatan,
kasih sayang dan keadilan, peradaban dan undang-undang, ilmu dan
peradilan, materi dan kekayaan alam, penghasilan dan kekayaan, jihad dan
dakwah, pasukan dan pemikiran. Ia adalah aqidah yang lurus, ibadah yang
benar, tidak kurang tidak lebih.
ž Islam adalah agama sepanjang masa
Islam
yang berarti penyerahan diri kepada Allah, dan ber-Tauhid kepada Allah,
adalah agama masa lalu, hari ini dan sampai akhir zaman nanti. Firman
Allah:
”Dan
Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu, melainkan Kami
wahyukan kepadanya :“ Bahwasanya tidak ada Tuhan selain Aku, maka
sembahlah olehmu sekalian Aku.” (QS. 21: 25)
ž Kelengkapan ajaran Islam dalam bidang aqidah, akhlak, ibadah, dan syariah.
E. Islam dan Umat Agama Lain
“Ketakwaan Bukan Monopoli Islam”
Presiden
Republik Indonesia ke-4 KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menyatakan,
ketakwaan bukanlah ukuran spesifik dalam Islam. Ketakwaan juga dimiliki
orang nonmuslim, baik Yahudi, Nasrani maupun yang lain. Ini, katanya,
berdasarkan firman Allah Swt:
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah Swt ialah orang yang paling bertakwa. (Qs. al- Hujurat: 13).
“Berdasarkan ayat ini, takwa itu bukan monopoli orang Islam saja.”
F. Islam ditengah agama dan faham-faham lainnya
Jika
Islam disebut sebagai jalan tengah, tentu pertanyaan yang patut
diajukan adalah Islam yang mana yang memenuhi citra seperti itu. Kita
tahu bahwa Islam mengejawantah dalam pelbagai bentuk. Meskipun umat
Islam selalu dengan gigih mengatakan bahwa Islam adalah satu, tetap saja
secara empiris Islam memiliki pelbagai bentuk.
Lebih
jauh lagi patut juga dipersoalkan Kristen dan Yahudi yang mana yang
dianggap mewakili dua titik ekstrem itu. Sebab, kita semua tahu,
sebagaimana Islam mempunyai banyak wajah, begitu juga dalam kedua agama
tersebut juga terdapat banyak kecenderungan. Corak keberagamaan yang
legal-formalistis bukan saja terdapat dalam Yahudi, tetapi juga ada
Kristen.
No comments:
Post a Comment