Aku Dan Yuyun Aku Dan Dia Aku Dan Teman Smk Aku Dan Temanku AkuSahabatku

Saturday, June 1, 2013

ARTI HIDUP DAN KEHIDUPAN BAGI SEORANG MUSLIM

ARTI HIDUP DAN KEHIDUPAN BAGI SEORANG MUSLIM



Artinya : “Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun”.


Manusia akan bersikap dan bertingkah dalam hidup dn kehidupannya didunia ini menurut pengertian yang didapatnya, keyakinan yang diyakini dan kesadaran tentang arti hidup dan kehidupannya.
Seorang penganut faham (isme) sekuler, vriy denker ataupun yang berfaham materialisme, dia berpandangan bahwa hidup dunia ini adalah untuk hidup. Tujuan segala amal usahanya diletakan pada hidup ini, dia tak mempunyai keyakinan tentang kehidupan diakhirat sebagai pertanggungan jawab amanat Allah atas dirinya. Kebahagian yang dicari, dikerjarnya adalah semata-mata kebahagian didunia yakni dengan dapat terpenuhinya tuntutan dan keinginan hawa nafsunya. Akibat dari pandangan hidup demikian, menonjolkan sifat individualisme, mementingkan diri sendiri, persaingan bebas tanpa mengindahkan norma-norma sosial dan nilai-nilai kemanusian serta menimbulkan ketegangan-ketegangan sosial dan kekacauan (frustasi) jiwa. Lahirnya kebudayaan materialisme adalah dari pandangan hidup yang model demikian, yaitu kebudayaan yang ditujukan untuk memenuhi tuntutan hawa nafsunya kebinatangannya. Bagi penganut tata cara (agama ?) selain Islam, seperti Kristen, Yahudi, Hindu-isme, dimana agama-agama tersebut telah kehilangan fungsinya untuk dapat mengatur kehidupan manusia pada abad sekarang ini yang persoalannya sedemikian kompleks disebabkan daripada isi yang terkandung didalamnya, maka hidup mereka adalah untuk mati, yaitu untuk kehidupan diakhirat nanti, dimana kehidupan didunia hanyalah merupakan hukuman yang harus ditebus bagi kepentingan hidup nanti.


Ketidakmampuan agama-agama tersebut untuk mengatur, membina dan mengarahkan kepada ketertiban dan kedamaian dunia, mengakibatkan pengisolasian (pemisahan) agama dari percaturan hidup kemasyarakatan, sehingga agama diisolir bagi kehidupan dalam gereja atau kuil saja. Sedangkan kehidupan diluar gereja diarahkan kepada akal dan hawa nafsu-nafsu manusia, karena itu seorang penganut agama tersebut dapat menjadi seorang shaleh dalam gereja, tapi diluar gereja ia akan menjadi seoarang tak berkprimanusian dan gemar melakukan maksiat. Pada hari minggu/sabtu mereka pergi ke gereja untuk berdoa, namun pada hari-hari biasa itu, mereka berusaha untuk menerkam sesamanya.
Bagi seorang muslim yang memahami dan menyakini ajaran-ajaran Islam, hidup ini adalah perjuangan untuk melaksanakan ajaran dan amanat Allah. Hidup didunia ini harus dijalani bagi kepentingan didunia dan diakhirat. Banyak sekali Nabi Muhammad SAW memberikan penjelasan-penjelasannya


“Bukanlah yang paling baik diantaramu itu yang meninggalkan kehidupan dunianya dengan hanya mementingkan akhirat saja, atau sebaliknya. Tapi yang paling baik diantaramu itu adalah yang mengambil kedua-duanya”


“Sebaik-baiknya kendaraan adalah kehidupan dunia, karena itu kendarailah dia sebaik-baiknya sebab itulah yang akan membawamu ke akhirat nanti”.
“Sebaik-baik dunia adalah merupakan kaca pemantul untuk kehidupan akhirat” – “Kehidupan dunia adalah teman peradaban untuk kehidupan akhirat kelak”.


Bagi seorang muslim, kehidupan dunia ini mempunyai arti dan nilai perjuangan yang harus dipertanggungjawabkan dihadapan Allah nanti. Karena itu kehidupan didunia dan akhirat mempunyai hubungan dan sangkut paut yang erat. Kebahagian manusia diakhirat (jannah) tergantungan kemauan dia menata kehidupan indah dan bahagia selama dia hidup didunia diatas garis ketentuan Allah.
Dengan demikian jelaslah bahwa menurut pandangan Islam, lahir, hidup dan pembinaan kehidupan didunia ini bukanlah bersifat kebetulan, bukan pula sebagai hukuman atas dosa yang telah dilakukan nenek moyang mereka dan bukan pula atas dasar iseng penciptaannya yakni Allah, sebab


Allah tidak menciptakan sesuatu itu karena iseng, main-main, bathil dan sia-sia, akan tetapi manusia itu dihidupkan, dilahirkan dan dimatikan nantinya dengan mambawa maksud dan tujuan yang amat mulia, yaitu perjuangan untuk berbuat indah, tepat persis diatas amanat Allah Al-Qur’an menurut praktis Sunnah Rosulnya dan sebagai batu ujian, manakah yang paling indah menata hidup dan kehidupannya diantara mereka. Segala potensi dan kemampuan yang diberikan kepada manusia, segala kelebihan dan keistimewaan yang dianugrahkan kepada manusia adalah merupakan prasaran, alat perlengkapan dan kesempurnaan untuk dapat melaksanakan amanat Allah tersebut.


Karena itu hidup bagi seorang Muslim bukanlah merupakan tujuan, hidup ini bukanlah akhir dari satu perjalanan. Segala apa yang dimilikinya, baik berupa harta, keluarga, pangkat dan kedudukan dan segala macam aspek-aspek daripada hidup dan kehidupan ini bukanlah merupakan “tujuan”, melainkan “teknik, alat” yang harus dimanfaatkan dan difungsikan dalam rangka pelaksanaan amanat Alla

No comments:

Post a Comment